“Benarkah masyarakat tanpa Tuhan mampu memiliki kehidupan yang lebih baik?” Pagi yang dingin itu, saat langit tengah menebarkan butiran-butiran salju yang lembut di atas permukaan tanah, aku bertanya kepada salah seorang penulis yang menekuni bidang spesialis sekularisme. “Kenapa kau menanyakan hal itu kepadaku? Sedangkan keyakinan kita saja sudah jelas sangat berbeda.” Tatapannya yang tajam nan sinis membuatku sedikit terganggu. Namun aku terbiasa dengan situasi awal yang seperti itu saat berbincang dengan orang yang berbeda keyakinan denganku. Aku terdiam sejenak. Memikirkan …